DAYA TARIK WISATA TAMAN MUMBUL MENUJU PARIWISATA BERKELANJUTAN

Penulis

  • Wayan Pariani Universitas Ngurah Rai, Denpasar
  • Dharma Yudha Satria Universitas Ngurah Rai, Denpasar
  • Muhammad Gilang Jaya Sudarmo Universitas Ngurah Rai, Denpasar
  • Made Dewi Jayanti Universitas Ngurah Rai, Denpasar
  • I Wayan Juli Arimbawa Universitas Ngurah Rai, Denpasar
  • Ida Ayu Putu Sri Widnyani Universitas Ngurah Rai, Denpasar
  • Anak Agung Gde Raka Universitas Ngurah Rai, Denpasar

Abstrak

Artikel ini membahas tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan di Taman Mumbul
Sangeh, sebuah destinasi wisata di Kabupaten Badung, Bali. Pariwisata berkelanjutan
didefinisikan sebagai pendekatan yang mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan
lingkungan saat ini dan masa depan. Dalam konteks Taman Mumbul Sangeh, penting untuk
memastikan bahwa pengembangan pariwisata berkelanjutan tidak hanya menguntungkan
secara ekonomi, tetapi juga memperhatikan pelestarian budaya dan lingkungan. Artikel ini
menyoroti perlunya partisipasi aktif dari stakeholder lokal dan kebijakan yang mendukung
untuk memastikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, artikel juga
mengidentifikasi beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya pelayanan dan
fasilitas yang memadai untuk wisatawan, kurangnya informasi tentang budaya lokal, dan
keterlibatan perempuan dalam pengelolaan destinasi. Dengan memperbaiki dan
meningkatkan aspek-aspek tersebut, diharapkan Taman Mumbul Sangeh dapat menjadi
destinasi wisata yang lebih menarik dan berkelanjutan

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-25

Cara Mengutip

Wayan Pariani, Dharma Yudha Satria, Muhammad Gilang Jaya Sudarmo, Made Dewi Jayanti, I Wayan Juli Arimbawa, Ida Ayu Putu Sri Widnyani, & Anak Agung Gde Raka. (2024). DAYA TARIK WISATA TAMAN MUMBUL MENUJU PARIWISATA BERKELANJUTAN. Bersama : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 46–51. Diambil dari https://jurnal.faperta.universitasmuarabungo.ac.id/index.php/bersama/article/view/31

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama